NEWSFEED.CO.ID – Pada tanggal 28 Mei 2025, rumah produksi Rapi Films resmi merilis musim kedua ‘Waktu Maghrib’.
Waktu Maghrib 2 menjadi salah satu Film Horor terbaru yang rilis di kuartal kedua tahun ini.
Film Terbaru itu menegaskan saat-saat terseram dan paling berbahaya bukanlah ketika larut malam melainkan ketika malam baru saja dimulai.
Film Waktu Maghrib 2 mengisahkan anak perempuan bernama Wulan yang dirasuki oleh Jin Ummu Sibyan.
Ummu Sibyan berusaha mengambil jiwa anak-anak Desa Giritirto lebih banyak dibandingkan kejadian di Desa Jatijajar.
Alur ceritanya mengisahkan 20 tahun setelah kejadian teror mengancam nyawa yang dialami oleh Adi dan teman-temannya.
Teror yang datang kembali mengincar nyawa akibat kesalahan fatal mulut manusia yang membangkitkan petaka di Waktu Maghrib.
Yogo, Dewo, Wulan dan lima anak lainnya telah melakukan dosa di Waktu Maghrib yang membuat mereka mengalami teror lebih kejam dan mengerikan.
Adi, bocah yang selamat dari ancaman maut 20 tahun lalu berusaha menghentikan teror dan trauma masa lalu yang menghantui.
Lantas apa hubungan antara dilarangnya anak-anak keluar rumah di Waktu Maghrib dengan mitos tersebut?
Larangan orang tua zaman dahulu, percaya atau tidak ternyata benar adanya.
Pada Waktu Maghrib, jin dan iblis memiliki banyak tenaga karena memiliki resonansi bersamaan dengan alam.
Di waktu tersebut, banyak interfernsi atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama.
Sehingga hal itu membuat penglihatan terkadang kurang tajam oleh adanya fatamorgana.
Dalam buku ilmiah keagamaan berjudul ‘The Science of Shalat’ karya Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS.
Beliau dalam bukunya menjelaskan bahwa ketika Waktu Maghrib tiba, terjadi perubahan spectrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis yakni spektrum warna merah.
Sementara itu, dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: