NEWSFEED.CO.ID - Sebagian besar masyarakat, terutama Keluarga Penerima Manfaat (KPM), masih belum mengetahui jadwal pasti pencairan bantuan sosial (bansos) penebalan tahun 2025 senilai Rp400.000. Pemerintah telah memberikan kejelasan terkait hal ini.
Mengutip pernyataan Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, pemerintah mulai menyalurkan bansos penebalan untuk periode Juni hingga Juli 2025. Setiap KPM akan memperoleh Rp200.000 per bulan, sehingga total yang diterima selama dua bulan mencapai Rp400.000.
Gus Ipul menyatakan bahwa proses distribusi bansos untuk triwulan kedua masih berlangsung, dan untuk bansos sembako telah tersalurkan sekitar 95,5 persen dari total 18.277.083 penerima.
Ia juga mengungkapkan bahwa bansos ini turut mencakup 10 juta keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH). Namun demikian, sekitar 4,5 persen atau setara 805.000 KPM masih dalam proses pembuatan rekening kolektif (burekol), di mana sebanyak 654.000 di antaranya merupakan penerima PKH.
Lebih lanjut, Mensos menjelaskan bahwa penyaluran bansos triwulan II (April–Juni 2025) juga menjadi bagian dari masa transisi data penerima bantuan, dari sistem Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) ke sistem baru yang dinamakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Selama ini, penyaluran bansos sering kali tidak tepat sasaran. Presiden Prabowo berupaya memperbaiki sistem pendataan melalui DTSEN sesuai amanat Instruksi Presiden (Inpres) No. 4 Tahun 2025,” ujar Gus Ipul.
BACA JUGA: Alur Cerita Film Rego Nyowo, Penghuni Kosan Berdarah yang Mengungkap Misteri di Balik Teror Mencekam
Dengan proses transisi dan pemutakhiran data ini, pemerintah berharap penyaluran bansos ke depan bisa lebih tepat sasaran dan merata. Masyarakat penerima diimbau untuk memantau informasi resmi dari Kementerian Sosial terkait pencairan bansos berikutnya.