NEWSFEED.CO.ID – Kelanjutan film Sewu Dino akan kembali hadir di layar kaca bioskop Indonesia lewat prekuelnya yakni ‘Janur Ireng’.
Film Janur Ireng kemungkinan akan diadaptasi ke medium audio visual, namun produser Manoj Punjabi dan MD Entertainment sebelumnya masih ingin melihat performa Sewu Dino.
Janur Ireng masih merupakan cerita dari Simple Man yang akan dibesut oleh sutradara Kimo Stamboel.
Film Horor terbaru ini akan menjadi pembuka kedua dalam Universe Horor Trah Pitu Lakon Simple Man.
Trah Pitu Lakon adalah sebutan untuk 7 keluarga besar terpandang yang bersekutu dalam mengabdi kepada sang Ratu.
Dari Persekutuan itu, mereka mendapat imbalan kekayaan dan kedudukan serta kekuatan hingga kehormatan bahkan kekal.
Setiap keluarga memiliki pemimpin yang mengambil keputusan sekaligus mewakili keluarga saat pertemuan.
Lalu setiap keluarga memiliki perewangan atau lebih dikenal dengan ingon-ingon. Dalam Bahasa Indonesia, itu dikenal sebagai peliharaan.
Merujuk pada kisah yang dibagikan Simple Man, Janur Ireng menceritakan tentang perenggut nyawa sebuah keluarga kaya raya keturunan Kuncoro.
Alur kisahnya akan melibatkan santet pemilik salah satu rumah makan terkenal di tanah Jawa.
Janur Ireng atau yang berarti Janur Hitam adalah kisah asal mula tragedi kutukan santet 1000 hari yang disebut sebagai alat yang merenggut nyawa keluarga kuncoro.
Pada Film Sewu Dino, alurnya mengisahkan seorang perempuan bersama Sri yang diterima bekerja untuk keluarga Atmojo.
Sebuah pekerjaan yang tak boleh dilakukan sembarang orang dengan bayaran tinggi.
Sri mendapat bayaran yang cukup untuk menghidupi keluarganya karena keunikan yang ia miliki yakni lahir pada hari Jumat Kliwon.
Bersama teman satu pekerjanya yang lain yaitu Dini dan Erna. Mereka bertugas memandikan Dela Atmojo, cucu dari Mbah Karsa Atmojo yang tidak sadarkan diri karena kutukan santet Sewu Dino.
Konon, Santet Sewu Dino merupakan salah satu santet yang paling mengerikan.
Sri dan teman-temannya tidak bisa lari dari gubuk karena telah terikat perjanjian mistis dengan Mbah Karsa Atmojo.
