Gaza, NEWSFEED.CO.ID - Cerita mengharukan bagi para sandera Hamas yang dibebaskan pasca genjatan senjata dengan Israel.
Ya, genjatan senjata antara Hamas dan Israel berlangsung sejak Jumat 24 November 2023 kemarin.
Dimana Hamas dan Israel bersepakat untuk melakukan gencatan senjata selama 4 hari untuk membebaskan beberapa tahanan yang ditahan oleh kedua belah pihak.
Cerita yang mengharukan terjadi dari keluarga sandera Hamas dari Thailand menggambarkan situasi para korban konflik setelah mereka kembali berdasarkan perjanjian gencatan senjata Hamas di bawah pendudukan Israel.
Longgarn Wichan Nguyen, saudara perempuan sandera Hamas Betoun Foum, 33, mengatakan ada hubungan terbalik antara harapan keluarganya dan kenyataan di lapangan.
Alasannya, bertolak belakang dengan ekspektasi keluarga, Vetoon Phoome pulang dengan sehat, bahagia, dan tidak ada barang yang hilang.
Pertukaran sandera dan tahanan antara pasukan pendudukan Israel dan Hamas dimulai pada hari Jumat, 24 November 2023.
Secara bertahap, masing-masing pihak memulangkan para sandera.
Termasuk adik Wicha Nguyen. Ia mengaku masih tidak percaya kakaknya bisa kembali ke rumah setelah berminggu-minggu ditahan Hamas.
“Ini di luar dugaan saya. Saya kira dia salah satu dari 16 orang yang tertembak (seperti yang dia katakan). Keluarga kami sangat sedih. Tapi dia tidak ada saat mereka membawa kembali jenazah (16 orang),” ujarnya, mengutip Minggu 26 November 2023.
Ungkapan rasa senang diutarakan dirinya dimana sebelumnya dia berpikir tidak akan ada harapan untuk selamat.
“Saya pikir dia adalah seorang sandera dan akan disiksa atau dibunuh di dalam terowongan, tapi sepertinya harapan tiba-tiba datang,” jelasnya.
Wi Chang Nguyen kemudian menyatakan kondisi fisik dan psikis Bethune Phuum baik. Ia bahkan menyebut sang kakak tak seperti tawanan di terowongan seperti yang santer diberitakan.
"Wajahnya terlihat sangat bahagia dan bersemangat. Dia bilang dia tidak disiksa atau dianiaya. Ia bahkan mengaku cukup makan. Dia dijaga dan diperhatikan dengan sangat baik (oleh Hamas),” jelasnya.
“Menurut ceritanya, dia tinggal di rumah, bukan di terowongan,” kata Wichanguyen.
Sekitar 24 sandera yang ditangkap dalam serangan Hamas telah dibebaskan setelah gencatan senjata empat hari mulai Jumat untuk membantu mendistribusikan bantuan kepada warga Gaza.
Sementara itu, 40 tahanan Palestina juga dibebaskan dari penjara Israel.