NEWSFEED.CO.ID - Kegiatan Anjau Silau, sebuah tradisi silaturahmi yang menjadi bagian dari budaya Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong, kembali digelar.
Acara ini berlangsung di Ballroom Grand Venetian Hotel Metro pada Minggu (16/02), dipimpin langsung oleh Paduka Yang Mulia (PYM) Saibatin Puniakan Dalom Beliau (SPDB) Pangeran Edward Syah Pernong, Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke-23 bersama keluarga besarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Sultan Kepaksian Pernong didampingi oleh beberapa bangsawan dan perangkat adat, di antaranya YM Raja Duta Perbangsa, YM Raja Temenggung, serta YM Kompol Edi Qorinas Glr Pengiran Kepalo Mego dari Sungkai Bunga Mayang.
Turut hadir pula Mulli Mekhanai Paksi dan Hulubalang Kerajaan. Kehadiran mereka merupakan bagian dari undangan Pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Metro sebagai bentuk sinergi dan penguatan persaudaraan antara dua entitas budaya.
Menjaga Tradisi dan Mempererat Keberagaman
Anjau Silau sendiri merupakan tradisi luhur dalam menjaga hubungan kekerabatan, sekaligus menjadi sarana mempererat persatuan dalam keberagaman budaya di tanah Lampung.
Kegiatan ini juga menjadi bentuk implementasi dalam merawat nilai-nilai sosial dan budaya yang telah lama dijalin antara Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak dan masyarakat Tionghoa melalui PSMTI Lampung.
Sejumlah tokoh penting turut hadir dalam acara ini, seperti Kapolres Lampung Tengah AKBP Andik Purnomo Sigit, S.H., S.I.K., M.M., Dandim 0411/Kota Metro Letkol Arh. Rendra Febrandari Suparman, S.I.P., Pendeta Tomli dari Gereja Tri Tunggal, serta Fenny Anggaraini selaku Ketua Yayasan Budha Gaya Metro.
Dalam sambutannya, Pangeran Edward Syah Pernong menegaskan bahwa Anjau Silau ini merupakan bentuk nyata sinergi antara PSMTI Kota Metro dan Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong Lampung.
Ia berharap tradisi ini semakin memperkuat persatuan dan rasa kebangsaan, serta menjadi simbol kebhinekaan yang harmonis.
“Kegiatan ini adalah realisasi dari hubungan baik yang telah terjalin lama, yang diharapkan dapat terus menjaga kebersamaan, meningkatkan rasa kebangsaan, serta memperkokoh persatuan dalam keberagaman," ujar Sultan Sekala Brak.
Prosesi Adat dan Penyematan Lencana
Anjau Silau kali ini juga menjadi momen penting dengan penyematan Lencana Kerajaan serta penyerahan Sertifikasi Pin kepada beberapa tokoh yang dianggap memiliki kontribusi besar dalam menjaga nilai budaya dan persaudaraan. Mereka yang menerima penghargaan tersebut antara lain Kapolres Lampung Tengah, Dandim 0411/Kota Metro, serta sekitar 20 Puakhi Pungsu PSMTI Kota Metro.
Dalam kesempatan tersebut, Dandim 0411/Kota Metro Letkol Arh. Rendra Febrandari Suparman, S.I.P. menyampaikan apresiasinya terhadap upaya pelestarian budaya yang terus dilakukan.
“Saya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga mampu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya melestarikan adat dan budaya, menjaga ikatan kekeluargaan, serta mengembangkan potensi diri dalam membangun daerah yang tetap berpegang pada nilai-nilai budaya,” ungkapnya.
Warisan Tradisi yang Terus Dilestarikan
Tradisi Anjau Silau antara Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak dan masyarakat Tionghoa melalui PSMTI Lampung telah berlangsung sejak tahun 2015, saat Sultan Sekala Brak masih menjabat sebagai Kapolda Lampung.
Hubungan ini diperkuat melalui prosesi adat Angkon Muakhi (pengakuan sebagai saudara), yang diinisiasi oleh Pakngah Tarmizi Tanjungan (alm.), Ketua PSMTI Provinsi Lampung saat itu.
Sebagai perwakilan PSMTI Kota Metro, Mindyanto menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Sultan dan rombongan dalam acara tersebut.
“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran Paduka YM Pangeran Edward Syah Pernong yang menyempatkan waktu untuk bertemu dan menyapa para kerabatnya di Kota Metro. Semoga hubungan persaudaraan ini semakin erat dan terus terjalin di masa mendatang,” ungkapnya.