Pernikahan dilakukan seperti biasa dengan tetap meminta izin kepada keluarga mempelai disertai daftar mas kawin yang akan diserahkan.
Meskipun tak jarang mereka menghalalkan segala cara untuk mencari pengantin yang cocok.
Termasuk mencuri tulang atau mayat wanita, menyuap keluarga lain untuk menikahkan putri mereka atau bahkan menculik dan menghabisi nyawa wanita yang ekonomi dan pendidikannya berada di kelas bawah.
Setelah itu, keluarga besar akan mengadakan perjamuan makan dan jenazah pengantin dikuburkan atau dikremasi.
Jika pengantinnya adalah sesame arwah, maka harga yang ditawarkan pun cukup beragam.
Hal itu didasarkan pada latar belakang keluarga, kondisi tubuh dan usia dari mayat yang hendak dibeli.
Praktek Pernikahan Hantu kini mulai dikecam dan ditinggalkan. Meski begitu tradisi ini sudah berumur ribuan tahun dan masih terjadi di beberapa wilayah seperti Shanxi, Hebei, Shandong, Jiangzi, Henan bahkan Guandong.
Minghun menjadi salah satu tradisi yang unik tapi juga penuh dengan misteri.
Tradisi ini mencerminkan kepercayaan masyarakat Tiongkok terhadap hubungan antara hidup dan mati. (*)