Pilihan C adalah yang paling tepat karena BPUPKI memiliki peran utama dalam merumuskan dasar negara sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pilihan A terlihat relevan, namun lebih menekankan pada ideologi secara luas, sedangkan BPUPKI fokus pada dasar negara yang spesifik.
Opsi B juga kurang tepat karena pedoman politik tidak menjadi fokus utama sidang BPUPKI. D tampak valid tetapi lebih mengarah pada pengusulan, padahal BPUPKI bertugas merumuskan.
Opsi E terlihat relevan, namun hanya mencakup kajian ide kebangsaan, yang bukan tugas utama BPUPKI dalam perumusan dasar negara.
5. Radjiman Wedyodiningrat menunjukkan integritasnya dalam memimpin sidang BPUPKI dengan tindakan-tindakan yang mencerminkan komitmen pada bangsa. Salah satu tindakan Radjiman yang mencerminkan integritasnya adalah...
a. Menunjukkan kerja keras dan keteguhan dalam memimpin sidang meski menghadapi berbagai perbedaan pendapat.
BACA JUGA: Segera Tayang, Ini Sinopsis Film Pengepungan di Bukit Duri yang Jadi Karya Terbaru Joko Anwar
b. Mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia di atas kepentingan pribadi meskipun menghadapi tantangan besar.
c. Menegakkan prinsip keadilan dan keberanian dalam mendorong tercapainya musyawarah mufakat.
d. Menunjukkan keberanian luar biasa dalam memimpin sidang demi membela kepentingan bangsa dan negara.
e. Menunjukkan tanggung jawab dan komitmen tinggi terhadap upaya pembentukan dasar negara Indonesia.
Pembahasan:
Jawaban yang paling tepat adalah C. Radjiman Wedyodiningrat dikenal sebagai tokoh yang memimpin sidang BPUPKI dengan mendorong prinsip musyawarah mufakat dalam mencapai keputusan penting terkait dasar negara Indonesia.
Integritasnya tercermin dalam kemampuannya menegakkan prinsip keadilan dan keberanian saat menghadapi berbagai pandangan dan perdebatan, dengan tujuan utama untuk menyatukan pemikiran demi kepentingan bangsa.
Opsi A juga baik, karena Radjiman memang menunjukkan keteguhan dalam memimpin sidang, namun fokus utamanya adalah pada proses musyawarah mufakat. Opsi B dan E juga valid, namun lebih mengarah pada aspek komitmen dan tanggung jawab secara umum.
Sementara itu, opsi D kurang spesifik dalam menggambarkan peran Radjiman dalam konteks BPUPKI yang menekankan pada musyawarah.
